P. S.: Pertempuran Tonjolan Vs. J. P. C.: Pertempuran Tonjolan
Cilacap -
Galat: Berita alenia5 sebelumnya sudah ditulis.....100-200 meter, itu adalah sentimeter yang tepat....
Cilacap wijonardi, Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengatakan Jalur Lintas Selatan Jawa Tengah (JLSS) terendam banjir di sekitar jembatan Pelimpah Jalan Tol Nasional Sidareja-Pangandaran yang masuk ke wilayah desa Cinyawang.
"Genangan tersebut disebabkan oleh hujan lebat yang terjadi sejak Selasa (25/10) pukul 18.00 WIB hingga dini hari tadi pukul 03.00 WIB," ujarnya di Cilacap, Rabu.
Menurutnya, akibat kondisi tersebut, mulai pukul 10.30 wib, anak-anak sungai Sitandu terendam banjir di sekitar luapan jembatan di jalan raya nasional Sidaleha Pangandaran, khususnya di desa Sinyawan di kecamatan Kedungureha.
Akibat kejadian tersebut, kata dia, Jalan Raya Nasional Sidareja-Pangandaran tidak bisa dilalui mobil.
"Berdasarkan informasi terbaru yang kami terima siang ini, panjang jalan yang terendam banjir mencapai 100 meter, dan tinggi genangan mencapai 100-200 sentimeter," kata Wijonardi.
Menurutnya, genangan terjadi akibat kondisi geografis tempat kejadian, berupa cekungan dengan posisi jalan yang lebih rendah dari jembatan atau anak sungai Citanduy.
Oleh karena itu, katanya, ketika debit air di Anak Sungai Citandu tinggi, jalan-jalan akan tergenang.
Sehubungan dengan kejadian banjir tersebut, kata dia, aparat kepolisian di sektor Patimuan mengalihkan arus lalu lintas dari arah Pangandaran di Jawa Barat, melalui jalur Banjar atau Menganti.
Selain itu, kata dia, satuan pelaksana teknis BPBD wilayah Sidareja telah mengerahkan perahu evakuasi dan buoy, termasuk mengirimkan 100 buah kantong plastik ke lokasi banjir.
" Kantong plastik diisi pasir dan digunakan untuk mencegah banjir jalanan sebagai antisipasi air membanjiri permukiman di sebelah timur tanggul," kata Widjonardi.
Selain itu, kata dia, hujan lebat yang terjadi Selasa (25/10) siang hingga Rabu (26/10) dini hari juga mendatangkan banjir di Desa Wanareja, Sidamulya, dan Bantar, Kecamatan Wanareja, dengan genangan air yang tinggi berkisar 20-120 cm
Menurutnya, salah satu warga Kabupaten Wanareja yang terdampak banjir adalah walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja, walikota Wanareja dari jumlah tersebut mencapai 163 orang dari 400 KK.
Selain banjir, longsor juga terjadi di Desa Jambu (Kecamatan Wanareja), Cijeruk (Dayeuhluhur), Cijati (Cimanggu), Salebu, Septnunggal, dan Cibeunying (Majenang), dan bencana lahan bergerak juga terjadi di Desa Matenggeng (Dayeuhluhur) dan Boja (Majenang).
"Melalui UPT BPBD wilayah Majenang, kami melakukan asesmen bencana di Majenang, Wanareja, Cimanggu, dan Dayeuhluhur," kata Wijonardi.
Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG, cuaca ekstrim dapat terjadi hingga tahun 2022-10-27, sehingga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi. ***3***