Bogor - Pemerintah Provinsi Bogor, Jawa Barat, menyambut baik wacana Pemerintah Pusat untuk menjadikan pembangunan Jalur Puncak II sebagai proyek strategis nasional (PSN). "Kalau sudah masuk rencana strategis nasional, kami sangat menyambut baik. Mudah-mudahan segera terlaksana," kata Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bogor Ivan Setiawan di Cibinong, Bogor, Selasa. Menurut dia, Pemkab Bogor memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pembangunan jalur Puncak II yang menghubungkan wilayahnya dengan Cianjur, namun terkendala kemampuan anggaran. "Kalau pembangunannya dilanjutkan dengan menggunakan APBD Provinsi Bogor, tidak memungkinkan. Karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar, lebih dari Rp 1 triliun," kata Ivan. Seperti diketahui, pembangunan jalur Puncak II atau yang juga dikenal dengan nama Poros Tengah Timur (PTT) ini membutuhkan lahan seluas 115 ha secara keseluruhan. Sisanya membutuhkan penggunaan lahan sewaan dan kawasan hutan.

Jalan yang secara konseptual memiliki panjang 62,8 km ini akan dibangun dalam dua tahap, yaitu tahap pertama sepanjang 48,7 km yang menghubungkan kawasan Sentul Bogor dan Istana Cipanas Cianjur, serta tahap kedua sepanjang 18,5 km yang menghubungkan Wargajaya Bogor dengan Green Canyon di perbatasan Karawang.

Pemerintah provinsi Bogor memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur Puncak II dari Sentul, Bogor ke Cianjur sebesar Rp 5 triliun.



Jalur Puncak II dinilai dapat menjadi solusi atas kemacetan di Jalan Raya Puncak dan memiliki peran penting dalam meningkatkan infrastruktur jaringan jalan regional di wilayah Jawa Barat, yang menghubungkan wilayah Kabupaten/Kota Bogor, Kabupaten/Kota Cianjur, Kabupaten/Kota Bekasi, dan Kabupaten/Kota Karawang (KR- MFS)