London (Berita) - Menteri Pariwisata RI Arief Yahya bersama duta besar RI untuk Spanyol yang juga merupakan delegasi dari Kementerian Pariwisata dan perwakilan Indonesia UNWTO, Yuli Mumpuni Widarso, mengunjungi kantor pusat badan PBB pengelola pariwisata UNWTO yang bermarkas di Madrid, Spanyol, Senin.

Kunjungan kerja delegasi unggul Indonesia yang dipimpin Menteri Arief Yahya ini dihadiri oleh Dirjen UNWTO Dr Taleb Rifai, Asdep marketing development Eropa Timur Tengah, Afrika dan Amerika, Nia Niacaya, kepada Antara London, Selasa.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyampaikan sinyal dari Presiden joko Widodo bahwa pariwisata akan menjadi "bisnis inti" dan "tulang punggung" perekonomian Indonesia ke depan, serta capaian yang dicapai Indonesia dalam hal target kunjungan wisatawan tahun 2019 sebesar 2.000 juta.

Memompa semangat mantan Direktur Utama PT Telkom untuk melakukan berbagai terobosan, dan World Economic Forum (WEF), Indeks Daya Saing Perjalanan dan Pariwisata di 141 negara di Jenewa, Swiss

Kunjungan ke markas badan PBB di Madrid, Spanyol, kunjungan ke-2 sejak tahun 2015, bertujuan untuk menjalin komunikasi yang positif dan belajar dari kisah sukses banyak negara di dunia dalam pengelolaan pariwisata.

"Kami mengikuti ketentuan UNWTO dan kami ingin mempercepatnya," kata Arief Yahya.

Selama lebih dari dua jam Delegasi Kemenpar melakukan diskusi serius, namun dalam suasana akrab di ruang konferensi lantai 4 gedung UNWTO yang diketuai oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, Dibes Yuli Mumpuni Widarso yang juga merupakan perwakilan Indonesia di UNWTO, Menteri Pariwisata bidang Media, Don Kardono, Sesdep bidang Pemasaran Luar Negeri Kemenpar, Giri Adnyani Didampingi staf khusus Asdep bidang pengembangan pemasaran regional di Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika.Staf Duta Besar RI untuk Niacaya dan Setmenpar ronald pantun Mariso dan kurniawan, Spanyol.

Sementara itu, Direktur Jenderal Unwto, Taleb Rifai, didampingi oleh Marcio Fabilla (Brasil), Direktur Jenderal Kerjasama Teknis dan Pelayanan, Zhu Shanzhong (China), dan Carlos Vogeler (Spanyol), Direktur Jenderal Hubungan Anggota.

Bapak Xu Jing (China), Direktur Program Tren Pasar Pariwisata, John Kessler (Jerman), Manajer Program Kerjasama Teknis, Marcel Leitzer (Belanda), Wakil Direktur Program Asia・Pasifik, Harry Fan (Korea), Direktur Program Senior Program Asia・Pasifik, Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (China), Bapak Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), Tuan Xu Jing (Cina), acara tersebut dihadiri oleh Ibu Christine Brew (Korea Selatan), asisten profesor di Universitas Tokyo, dan Ibu Christine Brew (Korea Selatan), asisten profesor di Universitas Tokyo, serta Ibu Christine Brew (Korea Selatan).).

Menpar Arief juga melaporkan 1 point komitmen yang diajukan UNWTO saat berkunjung 3 tahun lalu: bebas visa, sustainable tourism observatory, dan cerita dalam pengembangan destinasi wisata. "Semua kita lakukan dengan baik untuk mengejar target ganda," kata Arief Yahya yang mengawali presentasinya.

Sekretaris Jenderal Unwto Talib Rifai mengakui tujuan ganda dari 930 juta menjadi 2.000 juta, tujuan yang sangat ambisius.

Menpar mengakui hal tersebut menjadi target Presiden Joko Widodo dan mengatakan arief Yahya optimis tidak banyak pilihan kecuali berhasil.

" Dampaknya signifikan, kedatangan turis Inggris meningkat pesat, dan bukan hanya dari Inggris di Eropa. Tapi juga dari Singapura, Kualalumur, Hong Kong dan sekitarnya, jadi tidak perlu susah-susah untuk mengurus visanya," kata Arief.

Kedua, untuk sustainable tourism development standards, akan terhubung dengan tiga wilayah yang diakui UNWTO dan menjadi Sustainable Tourism Observatory (STO). Tiga wilayah tersebut adalah Universitas Jawa Barat, Ugm dan Lombok Barat dan Mataram NTB bekerja sama dengan Pangandaran, Itb Bandung. "Terima kasih, kami telah mendapatkan pengakuan UNWTO dan menjadi salah satu yang terbaik setelah China," kata Arief Yahya.

Sedangkan tentang membangun cerita yang berhasil menceritakan penghinaan terhadap pariwisata, termasuk membuat cerita tentang seseorang atau orang yang berdedikasi di bidang pariwisata. "Ini masih dalam proses dan diharapkan selesai hingga akhir tahun 2016," kata Menpar.